Cintai di balik Tirai

CINTA DI BALIK TIRAI

Cinta bisa diartikan sebagai rasa mengasihi, menerima satu sama lain tanpa memandang resiko yang akan kita hadapi. Cinta yang kita maksud disini adalah cinta dibalik tirai dimana rasa sayang itu tak terlihat siapapun, karena tertutup oleh tirai. tirai ini tak hanya sekedar kain yang digunakan sebagai penutup. tapi tirai ini banyak sekali warnanya. namun yang saya maksud tirai ini warnanya adalah hijau. saya memilih warna hijau karena dapat diartikan sebagai simbol kemakmuran dan kesegaran. dengan maksud bahwa cinta dibalik tirai adalah cinta yang semakin berkembang, semakin hari semakin segar dan abadi.  tirai hijau ini adalah tirai yang digunakan sebagai pembatas ibadah sholat antara laki-laki dan perempuan.

Cinta dibalik tirai ini mengisahkan rasa sayangnya terhadap tempat ibadah mereka berteduh dikala suka maupun duka. tokoh perempuan bernama santi, tokoh laki-laki bernama anto. Santi dilahirkan dengan keluarga yang berkecukupan dan tinggalnya didesa. sedangkan anto yang dilahirkan dengan keluarga yang banyak, cukup untuk makan tiap hari dan tinggalnya dipinggiran kota. Suatu hari Santi bersekolah di daerah kota karena dia ingin memiliki pengalaman seperti anak kota. makanan desa dan kota yang berbeda serta cara mereka mengetahui dunia luar. rasa ingin tahu yang begitu besar membuat Santi harus tinggal dikota walaupun tinggalnya di sebuah pesantren kecil yang kegiatannya hanya sholat 5 waktu, ngaji alqur'an setiap sholat fardhu, dan berpuasa sunah. setelah jam sekolah dia belajar namun disela-sela istirahat dia sholat. terkadhang dia merasa bersalah karena belajar dikota dan meninggalnya keluarganya. namun dia punya cita-cita ingin merubah nasib keluarganya dengan cara bertirakat selama proses pendidikannya.

Setelah pulang sekolah terkadhang santi juga mengobrol dengan teman pondoknya. walaupun beberapa temannya orang kota dan gaya hidupnya mewah suka belanja ke supermarket. temannya mengatakan "kenapa hidup kamu jadikan sesederhana begini, san?" santi menjawab "Aku tidak mungkin merubah hidupku sepertimu karena hidupku didesa yang hanya cukup untuk kebutuhan." temannya yuli namanya menyanggah "iya, tapi apakah kamu tidak ingin mengenal yang namannya cinta?" santi hanya bisa diam. Perkataan Yuli membuat Santi merasa penasaran.

Suatu hari Yuli mengatakan bahwa dikota ini ada perayaan Hari Kasih Sayang, di hari itu dia dikenalkan dengan Pras yang gayanya seperti orang Korea. namun perkenalan itu berakhir dengan perseteruan karena santi belum siap dengan komitmen dengan Pras. Sejak saat itu Santi merasa trauma berkenalan dengan orang kota. Kejadian itu membuat fikiran Santi merasa bahwa orang desa tetaplah dengan orang desa. Beberapa tahun kemudian Santi mengenal laki-laki desa yang sabar dan agamis namanya Aldo. dimana perkenalan itu Santi banyak diajarkan ilmu agama dan bersenandung setiap waktu dengan bacaan Qur'an. Setiap bertemu dia memilih tempat ibadah yang bertirai yang pada akhirnya tumbuhlah kasih sayang. namun perkenalan mereka tak berujung, pada akhirnya hubungan mereka kandas karena keluarga Aldo yang tak cocok dengan hidup Santi yang tak tinggal dengan orang tuanya. Kejadian dua kali yang berakhir dengan kesedihan membuat Santi tak mau mengenal siapapun.

Untuk menghilangkan rasa sakit hatinya, dia berserah diri pada tempat ibadah yang dulunya dijadikan tempat awal pertemuan dengan Aldo. Santi Sudah menyelesaikan pendidikannya, Santi pulang ke Desa tinggal bersama orang tuanya yang membuka warung kecil. hari-hari Santi namun tanpa ada yang mendampinginya memotivasi harinya, takdir terus berjalan dan hidup Santi juga tetap berjalan seperti biasa. Setiap dia merasa sendiri dia beribadah di tempat itu, mengadu dengan Maha Pencipta semoga mendapat pengganti yang mententramkan hatinya. merajut impian hidup bersama.

Santi sudah pasrah dengan jalan hidupnya dan garis cintanya, pada suatu waktu ada laki-laki yang bertamu di rumah tetangganya Santi. laki-laki itu bernama Anto. maka di pesankan minuman teh, lalu diantarkan ke tamu itu. mereka bertemu dan akhirnya berkenalan. Cukup singkat perkenalannya, karena Santi cukup lelah dengan rasa sakit hati yang pernah dialami. Santi menerimanya, mereka menjalin hubungan cukup sederhana. Sama-sama mengikuti aktivitasnya, dan Anto juga sering mengajak pergi ke tempat ibadah di seluruh kota. "ternyata di kota dan desa itu sama namun cara seseorang  memaknai kehidupan itu berbeda-beda tergantung adat kebiasaannya", benak fikiran Santi. Sejak saat itu Santi tak membeda-bedakan antara kota dan desa, itulah pertemuan dengan Anto yang cukup menghilangkan rasa traumanya mengenal cinta di balik tirai. karena cinta dibalik tirai ini membawa penawar duka.

semoga cerita tersebut, membawa hikmah untuk para pembaca.... "_" makasih....


G+

0 Komentar untuk "Cintai di balik Tirai "

Back To Top